Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SINOPSIS Lucky Romance Episode 3 Bagian 2 (Drama Korea)

BARU SINOPSIS || << SINOPSIS LUCKY ROMANCE SEBELUMNYA  || SINOPSIS Lucky Romance Episode 3 Bagian 2 : Mendengar suara berbisik, Soo Ho terjaga. Dia membuka penutup matanya dan tercekat melihat bayangan putih terlihat di balik biliknya.



“Aku pasti bermimpi saat ini. Tak ada yang namanya hantu. Freud sudah membuktikannya” kata Soo Ho bergetar. Dia terus menggumam dengan suara yang cukup keras untuk didengar Bo Nui yang tercekat menengok ke asal suara. Bo Nui mendekat perlahan. Tepat ketika Soo Ho membuka penutup matanya sambil berkata “Tidak ada hantu” Bo Nui mengintip! Mereka sama-sama terkejut. Bo Nui menjerit kaget dan Soo Ho nyaris melompat dari ranjangnya.



Bo Nui menyadari bahwa yang dia lihat adalah Soo Ho. Dia menyapa Soo Ho mengakui dia adalah Bo Nui. Soo Ho yang terjatuh dari tempat tidur merapat ke ujung tempat tidur dengan wajah ketakutan. Soo Ho bertanya apa yang Bo Nui lakukan. Bo Nui mengatakan dia diminta Dal Nim untuk bekerja di situ dan mendpatkan kartu pass sementara. Soo Ho melihat jam wekernya “Apa kau bekerja jam 5 pagi? Dan baju apa yang kau pakai?” tanyanya berusaha menguasai diri dari rasa takutnya. Bo Nui mengatakan dia datang lebih awal untuk berdoa dan tidak tahu bahwa itu ruangan Soo Ho. “Tapia pa kau akan berpakaian seperti itu saat bekerja?” tanya Soo Ho. Bo Nui mengatakan dia akan mengganti pakaiannya dan berpamitan keluar diikuti sungutan kesal Soo Ho yang masih shock.


Soo Ho mengenalkan Bo Nui kepada seluruh staff Zeze. Mereka menyambut Bo Nui dengan riang. Tak lama mereka tampak penasaran dengan yang dilakukan Bo Nui.


Bo Nui meletakkan patung kecil berbentuk beragam binatang, patung Bunda Maria, hingga kucing pengundang dan jimat di mejanya. Bo Nui bahkan melarang salah satu staff yang hendak memberikan dokumen untuk menginjak garam yang dia sebar di sekeliling tempat duduknya.



Dal Nim mengajak Bo Nui minum di café. Dal Nim menegur Bo Nui yang menurutnya berlebihan. Tiba-tiba suara Ryang Ha menyapa mengagetkan mereka. Dal Nim segera mengajak Bo Nui pergi dan memarahi Ryang Ha yang merayu Bo Nui. Bo Nui tiba-tiba ingat sesuatu, dia bertanya berapa usia Ryang Ha. Begitu tahu Ryang Ha berusia 33, Bo Nui nampak kecewa dan mengacuhkan Ryang Ha.

Soo Ho dan para staff, mendiskusikan figure atlet yang akan mereka kontrak sebagai model untuk permainan games mereka. Setelah berdiskusi cukup lama, salah satu dari staff mengusulkan untuk memakai Gary Choi. Soo Ho setuju dan meminta mereka segera menghubungi Gary.


Soo Ho melihat penampilan Gary di salah satu pertandingannya sambil menngetik deskripsi tentang Gary yang dia lihat. Namun Soo Ho malah menulis tentang Bo Nui yang aneh. Soo Ho terkejut dengan yang dia ketik dan langsung menghapusnya.



Amy terlihat mengucapkan terima kasih kepada jasa pengiriman barang. Bo Nui menuruni tangga sambil mengeluh karena tidak ada teman kantornya yang memilki shio harimau. Gary yang baru keluar dari apartemen melihat dan memanggilnya bersamaan dengan Amy yang berjalan mendekat. Mereka saling berpandangan.


Gary memaksa Bo Nui mengunjungi flatnya. Bo Nui memandang sekeliling rumah Gary dan mengaguminya. Gary mengatakan bahwa Amy lah yang menata flatnya. Bo Nui nampak tertegun melihat sesuatu. Gary bertanya ada apa, dan Amy juga terlihat penasaran. Bo Nui mengkritik letak tempat tidur Gary. Gary dibantu Amy dan Bo Nui menggeser tempat tidur seperti yang disarankan Bo Nui. Gary mengajak Bo Nui makan malam namun Bo Nui menolak dan buru-buru pulang. Amy bertanya apakah Bo Nui orang yang sedang di cari Gary. Gary mengatakan tidak sepenuhnya benar (karena Gary mencari ayahnya). Amy memperingatkan Gary untuk hati-hati karena bisa saja jika Bo Nui tahu siapa Gary dia akan meminta sejumlah uang. Gary mengatakan Bo Nui tidak tahu pekerjaannya dan Gary tidak suka Amy menganggap Bo Nui demikian.


Bo Nui membuka room chat. Dia membuat syarat hanya pria bershio harimau yang bisa bergabung. Tiba-tiba seseorang ikut bergabung. Bo Nui meminta orang itu membuktikan bahwa dia bershio harimau. Orang itu mengirimkan foto yang membuat Bo Nui terpekik kaget dan menutup laptopnya.


Bo Nui menyapa para staff yang sudah datang ke lebih dulu darinya. Salah satu dari mereka menawarkan kopi pada Bo Nui dan dengan halus Bo Nui menolak. Bo Nui melihat di mejanya ada sebuah kertas berisi kontrak kerja. Tiba-tiba seorang wanita muncul dan menyapa mereka. Dia bergegas menuju berjalan menuju ruangan Soo Ho. Dal Nim mencoba mencegah namun tak berdaya. Bo Nui merasa heran dengan reaksi para staff yang terlihat khawatir. Salah satu staff memberitahu bahwa setiap kali ibunya datang Soo Ho pasti akan memarahi mereka tanpa sebab.



Soo Ho nampak tidak suka melihat ibunya datang. Ibu datang karena ingin tahu keadaan Soo Ho. Dia juga menyalahkan ayah yang datang dalam keadaan mabuk ke kantor Soo Ho malam itu. Ibu bilang kalau dia sudah memarahi ayah. Menurut ibu ayah demikian karena khawatir dengan masalah yang tengah dihadapi Soo Ho. Soo Ho memotong kata-kata ibu. Dia mengeluarkan sejumlah uang dan meminta ibu untuk berbelanja. Ibu nampak terkejut dan kecewa. Namun sejurus kemudian dia bersikap seolah tidak apa-apa dan berakting imut dengan mengatakan dia sudah terbiasa dengan karakter Soo Ho yang sebenarnya menyayanginya. Dia mengambil uang itu dan tersenyum.


Sebelum pergi, ibu memberikan kertas jimat untuk kesuksesan Soo Ho. Ny Yang keluar dan berpamitan dengan semua staff. Sementara Soo Ho meraih jimat pemberian ibunya dan melemparnya ke tempat sampah.


Bo Nui mengunjungi staff dari departemen lain dan dengan alasan melakukan survey, dia menanyakan identitas para staff. Bo Nui keluar dengan kecewa karena tidak ada satupun yang bershio harimau. Soo Ho yang keluar dari ruangannya tertegun melihat kursi Bo Nui kosong.


Bo Nui menyapa pengunjung café, dia mengatakan akan membaca keberuntungan seseorang. Saat Bo Nui tengah berbincang dengan staff lain, Soo Ho melewati tempat itu dan melihatnya. Dia hanya menggelengkan kepala melihat kelakukan Bo Nui. Seorang wanita menyapa Bo Nui.


Bo Nui mengajak wanita itu masuk ke kantor. Begitu masuk, wanita itu langsung memotret ruangan. Semua staff maju dan menahan wanita itu. Bo Nui merasa bingung dengan keributan yang terjadi. Soo Ho keluar dan nampak kesal. Dia bertanya siapa yang membawa wanita itu masuk. Bo Nui mengatakan dia yang membawa dan menjelaskan bahwa wanita itu seorang penulis scenario yang sudah membuat janji untuk mewawancarai Soo Ho. Soo Ho terlihat marah. Dia mulai memarahi Bo Nui. Soo Ho memarahi Bo Nui yang jarang berada di mejanya dan malah berkeliling. Bo Nui berusaha membela diri dengan mengatakan bahwa dia melakukannya saat istirahat makan, namun Soo Ho malah menyindir Bo Nui yang mengisi waktu dengan baik (sementara yang lain tetap bekerja). Soo Ho menegaskan pada Bo Nui untuk bekerja dengan baik. Bo Nui nampak kehabisan kata-kata.


Dia kembali ke mejanya. Melihat surat kontrak dimejanya, Bo Nui meraih dan merobeknya kemudian membuangnya ke tempat sampah. Bo Nui berkata pada dirinya sendiri untuk apa dia bertahan di situ jika tidak ada yang bershio harimau.



Bo Nui menemui peramal dan mengatakan bahwa tidak ada harimau di tempat kerjanya. Namun peramal bilang ada. “Tidak ada, aku sudah mencarinya” kata Bo Nui. “Dasar penyihir, beraninya kau membantah” kata si peramal kesal. peramal itu mengatakan bahwa Bo Nui harus segera menemukan si harimau dan melakukannya sebelum bulan penuh (purnama).


Saat keluar, Bo Nui berpapasan dengan seorang wanita yang nampak familiar. Bo Nui ingat kunjungan wanita itu ke kantornya. Dia ibunya Soo Ho. Bo Nui berkata pada dirinya sendiri, “Aku tahu, tidak mungkin Zeze factory bisa begitu besar jika bukan karena ibunya”


Soo Ho keluar dari ruangannya hendak pulang. Dia meiihat meja Bo Nui dan menghampirinya. Dia memandang meja Bo Nui yang dipenuhi patung binatang dan symbol keagamaan. Sementara Bo Nui mendekati jendela rumah si peramal mencuri dengar pembicaraan Ny Yang dan peramal. Peramal menanyakan jimat kertas yang dia berikan. Ibu Soo Ho mengatakan bahwa Soo Ho menerima namun bukan berarti akan disimpan. Soo Ho tidak mempercayai hal semacam itu. Dengan bangga ibu mengatakan bahwa putranya tampan dan jenius. Bo Nui yang mendengarnya terkejut---cakepan Gary ya Bo Nui? LOL—Ibu juga mengatakan bahwa Soo Ho tipe pemilih. Dia hanya suka wanita yang buruk (jahat). “Ada begitu banyak gadis yang bertekuk lutut padanya namun dia tidak menghiraukannya” Bo Nui yang mendengar melengos seakan mengatakan “Masak sih? Yang benar saja!” Ibu mengatakan dengan siapa dia harus menjodohkan Soo Ho.

Peramal mengatakan ada seorang racoon. Bo Nui dan ibu sama-sama terkejut. “Dia menyapa dari samping” kata si peramal. Nampak adegan saat Bo Nui yang mabuk ‘menangkap’ Soo Ho dari samping. “Bahkan menyerangnya dari belakang. Adegan saat Bo Nui melompat ke punggung Soo Ho ditampilkan. “Wanita itu bahkan menarik celananya” nampak Bo Nui tengah menarik kaki Soo Ho. “Wanita itu menempel padanya dan mengikutinya kemana-mana” kata si peramal sambil tersenyum. Ibu terlihat panic dan bertanya bagaimana dia bisa menyingkirkan si racoon. Bo Nui mendengarkan dengan seksama.



Soo Ho yang masih berdiri di meja Bo Nui melihat robekan surat kontrak yang ada di tempat sampah. Dia menarik nafas. “Biar kulihat, kapan tanggal lahir anakmu” tanya peramal sambil memeriksa bukunya. “Ini tahun harimau 1986” kata si peramal dengan suara keras.


Bo Nui yang mendengar tertegun. “ini Desember tanggal 17 kan?” ibu Soo Ho mengiyakan dan memastikan bahwa Soo Ho lahir antara jam 3-5 sehingga dia bershio harimau. Bo Nui nyaris berteriak kencang mendengarnya. Dia menutup mulutnya.



Di ruang rapat. Soo Ho dan para staff tengah menihat simulasi games yang akan mereka buat. Bo Nui memandangi Soo Ho sambil berpikir. “Jangan anggap dia sebagai manusia, dia harimau” jerit Bo Nui dalam hati. 3 staff yang melihat bertaruh kalau Bo Nui akan mengundurkan diri hari itu. Setelah rapat selesai, Bo Nui hendak bicara pada Soo Ho namun Dal Nim memanggilnya.


Dl Nim mengajak Bo Nui minum di café. Dia bertanya apa yang tengah disembunyikan Bo Nui dan mengapa dia belum menandatangani kontrak. Bo Nui berkilah bahwa dia hanya lupa. Bo Nui bertanya pada Dal Nim, apa yang disukai Soo Ho. Bo Nui beralasan bahwa dia ingin memperbaiki hubungannya dengan Soo Ho. Saat Dal Nim berpikir, tiba-tiba Ryang Ha menyela dan mengatakan dia yang paling tahu soal Soo Ho. Ryang Ha mengatakan dia dekat bukan berarti dia teman Soo Ho, namun karena dia pernah menolong Soo Ho dari keterpurukan. Dia seperti seorang penjaga untuk Soo Ho. Dal Nim mengajak Bo Nui pergi karena Ryang Ha hanya membual. Ryang Ha mengatakan bahwa kode adalah hal yang paling disukai Soo Ho.



Bo Nui melihat Soo Ho yang tengah bekerja dari balik mejanya. Dia ingat kata-kata Ryang Ha bahwa Soo Ho tidak menyukai tanaman atau binatang. Dia tidak menyukai sesuatu yang hidup. Bo Nui mengatakan pada dirinya sendiri untuk mencari cara bagaimana dia bisa menyapa Soo Ho. Bo Nui merasa bingung karena harus menghabiskan malam dengan Soo Ho yang ‘dingin’. Tiba –tiba Soo Ho memanggil Bo Nui. Dia mendatangi meja Bo Nui. Soo Ho mengatakan bahwa dia melakukan kesalahan ketik sehingga melakukan pencetakan ulang seraya menyerahkan lembaran kontrak kerja. Bo Nui menerima dan merasa bingung (karena sehari sebelumnya dia merobek dan membuangnya ke tempat sampah).


Saat Bo Nui hendak pulang ke rumah, tiba-tiba seseorang menyapanya dari dalam mobil. Won Da Hee mentraktir Bo Nui makan soup. Dia berjanji kelak akan mentraktir BoNui daging jika usahanya sukses. Bo Nui mengingatkan Da Hee untuk tetap berhati-hati. Won Da Hee meminta Bo Nui bertahan, setelah 3 bulan dia pasti akan menemukan jalan bagi mereka. Bo Nui heran karena Da Hee tahu kontraknya hanya 3 bulan. Da Hee menanyakan apakah Soo Ho tidak mengatakan pada Bo Nui perihal isi kontrak saat dia menjual games IF.


Da Hee menjelaskan bahwa awalnya Soo Ho menolak dan bersikeras hanya mau membeli gamesnya. Namun setelah Da Hee memaksa dan mengancam tidak akan menjual IF Soo Ho setuju. Bo Nui mengira bahwa Da Hee melakukannya supaya tidak perlu menggajinya. Namun Da Hee mengetakan bahwa Bo Nui sudah dibayar dan gajinya telah ditanggung Zeze. Bo Nui terkejut terutama setelah melihat kontrak asli yang ditunjukkan Da Hee padanya. Bo Nui tersenyum.



Bo Nui mendatangi Soo Ho di ruangannya. Bo Nui membawa surat kontraknya. Soo Ho hendak mengambilnya ketika Bo Nui kembali menarik kertas itu. “Ada apa?” kata Soo Ho. “Jika aku menandatangani surat ini maka aku akan menjadi karyawan disini selama 3 bulan, benar kan?” tanya Bo Nui hati-hati. Soo Ho membenarkan. “Sebelumnya ada yang ingin aku pastikan” kata Bo Nui. Ketika dia hendak bicara tiba-tiba ponsel Soo Ho berbunyi. Soo Ho hanya melihat dan tidak mengangkatnya. Bo Nui bertanya mengapa Soo Ho tidak mengangkatnya, padahal itu dari ibunya Soo Ho. Soo Ho meminta Bo Nui untuk menyerahkan surat itu ke HRD. Bo Nui mengatakan dia hendak memastikan sesuatu terlebih dahulu. Soo Ho kesal dan meminta Bo Nui untuk segera mengatakannya karena dia sudah menghabiskan waktu untuk bicara dengan Bo Nui selama 5 menit 20 detik.



“Aku dengar aku adalah salah satu poin penting dalam kontrak dengan IF” kata Bo Nui. Soo Ho menoleh memandang Bo Nui. Bo Nui mengeluarkan surat kontrak itu dan membaca salah satu butir perjanjian. Soo Ho terlihat gugup khawatir. Bo Nui menegaskan bahwa jika dia tidak menandatangani kontrak kerja dengan Zeze berarti perjanjian pembelian IF tidak sah. Soo Ho mengiyakan dengan gusar dan bertanya apa yang diinginkan Bo Nui. “Aku akan bekerja di Zeze, aku sudah menandatangi kontrak tapi aku memiliki permintaan” kata Bo Nui “Iya lalu apa permintaanmu?” tanya Soo Ho sedikit kesal. “Pergi keluar denganku!” kata Bo Nui. Soo Ho tercengang. “Ayo berkencan denganku untuk 3 minggu selama mengembangkan IF. Itu syaratku” kata Bo Nui.


----Si Harimau. Je Soo Ho---



Dalam perjalanan pulang dari rumah peramal, Bo Nui bicara pada dirinya sendiri. Dia tidak habis pikir, bagaimana Soo Ho harimau?



Saat itu seorang gadis kecil tengah bicara dengan adiknya sambil menunjukkan boneka beruangnya yang jika ditutupi dengan tudung akan berubah menjadi harimau. Saai itulah Bo Nui ingat kejadian saat dia mabuk dan bertemu Soo Ho yang dengan jelas mengatakan dia harimau karena lahir di tahun 1986. Bo Nui menjerit menyadari kebodohannya.


BERSAMBUNG SINOPSIS LUCKY ROMANCE  EPISODE 4 >

Komentar

Episode kali ini lebih baik dari sebelumnya. Masing-masing tokoh mulai menunjukkan kenangan masa lalu mereka terutama kenangan pahit di masa lalu. Ternyata alasan Gary mengunjungi Korea untuk mencari ayahnya. Selama ini Gary telah salah paham mengira ayahnya telah menelantarkannya, padahal ayahnya menjual harta benda dan rela pension dini demi membiayai Gary dan ibunya yang tinggal di luar negeri.

Selain Gary, Soo Ho juga mengalami masa lalu yang kurang menyenangkan dengan sang ayah. Sepertinya ayah Soo Ho menganggap Soo Ho yang jenius sebagai anak aneh dan membuatnya malu. Jika melihat bagaimana Soo Ho memperlakukan ibunya, nampaknya Soo Ho merasa ibunya hanya ingin memanfaatkan dirinya yang jenius. Soo Ho merasa tidak nyaman saat ibunya berada di sekitarnya. Namun, tampaknya Soo Ho juga telah salah paham. Ayah bersikap keras karena tidak ingin Soo Ho dihina dan dicelakai teman-temannya. Ibu juga terlihat tulus menyayangi dan mengkhawatirkan masa depan Soo Ho. Buktinya ibu sampai pergi ke peramal supaya Soo Ho bisa segera mendapat jodoh dan usahanya selalu sukses.

Alasan mengapa Bo Nui menghindari Zeze Factory juga terjawab di episode ini. ternyata benar kecurigaan saya sejak awal bahwa Bo Ra mengalami kecelakaan saat Bo Nui mengikuti tes di Zeze.

Yang masih menjadi tanda tanya hanya tinggal masa lalu Soo Ho dan Amy. Mengapa dulu Amy pergi tanpa berpamitan pada Soo Ho? Padahal mereka sangat dekat. Terlebih setelah itu mereka juga hilang kontak. Apa yang terjadi selama 10 tahun sejak mereka berpisah?(W)

Posting Komentar untuk "SINOPSIS Lucky Romance Episode 3 Bagian 2 (Drama Korea)"