Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 1540 ( Versi Tayang di India)

BARU SINOPSIS || SINOPSIS Uttaran ANTV (Episode 1540 India) / Tayang 5 Januari 2015 di India || EPISODE SEBELUMNYA EPS 1539 > |

Vishnu dan Akash melihat video Aslam saat dia memberi bukti pada Khanna yang telah membunuh saudara perempuan dan seluruh keluarganya.  Vishnu berterima kasih pada rani yang telah memecahkan masalah mereka.  “Kita harus menyerahkan ke kantor polisi secpatnya”.  Mereka berdua pergi.

Meethi datang untuk bicara dengan Mukta.  “Ingatkah bagaimana kau bereaksi ketika kau diminta berbagi kamar ini denganku untuk pertama kalinya?” Mukta mengingat bagaimana dia begitu marah dulu.  “Terlalu banyak kesalahpahaman diantara kita.  Itu membingungkan ketika menyukai seseorang namun namanya sebenarnya tidak berhubungan denganku.  Semua kesalahpahaman yang kita alami telah diselesaikan dan kita mulai saling menyayangi satu sama lain seperti saudara sungguhan”.  Mukta tidak bermaksud demikian seperti itu dia bukan Ambika.  “Kau adalah bagian dari keluarga kami.  Aku tidak akan pernah bisa menerima Ambika atau ibunya. Meethi mengingatkan padanya bahwa dia adalah anak tapasya.  “Kita telah mewariskan persahabatan Iccha dan Tapasya.  Ibumu dulu membenci ibuku untuk beberapa tahun namun kemudian berubah menjadi cinta.  Persahabatan mereka kuat.  Mereka berdua tidak dapat hidup tanpa yang lainnya.  Saat ini jantung ibuku berdetak di dalam ibumu.  Persahabatan mereka sangat kuat.  Kita harus menjaga hubungan itu, hanya mewarisi.  Hubungan antara anak pelayan dan anak tuan rumah sangatlah kuat.  Ini yabg kita idamkan.  Kita harus belajar menerima dari ibu kita.  Kita adalah anah dari Iccha dan Tapasya.  Apa yang perlu kita pelajari dari ibu kita jika kita tidak memaafkan siapapun?  Tidakkah kau pikir bahwa kita harus melakukan sesuatu yang akan membuat ibu kita bangga pada kita” flashback Iccha kecil dan Tapasya memeluk terlihat.  Serupa dengan adegan itu, Meethi dan Mukta juga saling berpelukan.

Akash dan Vishnu di kantor polisi.  Khanna juga datang ke sana.  Dia mengira bahwa polisi telah berhasil menangkap basah Vishnu (untuk kejahatan kasus Hawala  dimana Khanna telah membuat tuduhan palsu padanya).  “Apakah kau membawa temanmu Akash ke siniuntuk membantu?” Dia menoleh ke inspektur.”Siapapun tidak boleh lolos dari tindak criminal.  Vishnu harus dihukum untuk apa yang telah dia lakukan”.  Inspektur setuju dengannya.  Dia memegang kerah baju Khanna hingga dia terkejut.  Vishnu  menjelaskan bahwa dia bukan tersangka.  “Kau (Khanna) adalah criminal di sini”.  Khanna meminta inspektur untuk melepaskannya namun Akash mengatakan padanya untuk tenang.  “Ini kantor polisi.  Kau baru saja dipidana untuk suatu kejahatan, yang lain akan menyusul jika kau berteriak seperti ini”.  Khanna terlihat bingung, Akash menunjukkan pulpen drive.  “Kau membunuh Aslam hanya karena ini.  Seluruh tindakanmu telah terekam di pulpen drive”.  Inspektur menjelaskan pada Khanna mengapa mengapa dia dibawa ke sana.  “Kami akan menemukan mayat Aslam segera”.  Dia menyuruh bawahannya untuk memasukkan Khanna ke sel.  Khanna berteriak kepada Akash dan Vishnu bahwa dia tidak akan melepaskan mereka.  “Tidak ada yang akan terjadi dari penangkapan ini.  Ingatlah Akash Chatterjee, Nandini akan menghancurkanmu!” Akash tersenyum.  Dia memberikan pen drive pada inspektur sebagai barang bukti.
Mukta memeluk Ambika.  Nani mengkhawatirkannya.  “Aku harap kau tidak membuat kesalahan”.  Mukta menyanggah.  “Ini apa yang ibuku dan Iccha Ma telah lakukan.  Mereka tetap menjaga hubungan mereka bersama-sama.  Aku melakukan hal yang sama”.  Ambika berjanji pada Meethi dan Mukta bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah dia lakukan di masa lalu.  “Aku akan membesarkan anakku dengan kebaikan kalian”.

Rani lapar.  Dia memutuskan memakan apel.  Dia mengambil sebuah apel dan berjalan ke tangga.
Malvika memeluk Ambika.  “Bagaimana kau bisa mengeluarkanku dari penjara?”  Ambika mengatakan padanya untuk melihat siapa yang datang bertemu dengannya.  Malvika terkejut melihat melihat Meethi, Mukta dan Nani.  Ambika tahu bahwa ini sulit dipercaya namun semua terjadi berkat Meethi.  Dia bahkan membersihkan semua perbedaan antara dirinya dan Mukta.  Nani mangatakan “Ketika anak-anak telah menerima satu sama lain kemudian kita yang tua harus berbesar hati pula.  Kau adalah  istri Raghuvendra.  Aku sangat menghormatinya itulah mengapa aku menerimamu.  Keluarga ini juga keluargamu mulai hari ini”.  Malvika berterima kasih pada mereka, “Namun aku rasa aku tidak berhakl hidup bersama kalian semua.  Aku tidak punya masalah dengan hubungan namun aku tidak ingin memberi akibat buruk pada Ambika dan Mukta.  Aku inging Ambika untuk menyadari kesalahannya, mengerti perbedaan antara benar dan salah, dan menjadi orang baik seperti Meethi.  Jika aku tinggal dengan kalian maka masa lalu akan mengetuk pintu kita sekarang dan nanti.  Aku tidak menginginkannya”.  Dia menghadap ke arah Mukta.  “Kapanpun kau bertemu ayahmu, katakan padanya bahwa aku benar-benar minta maaf untuk semua  yang telah aku lakukan.  Jika memungkinkan, maaafkan aku.  Aku juga minta maaf pada kalian semua, terutama Meethi.  Aku telah salah menilaimu.  Aku telah berubah sekarang.  Aku telah mengerti bagaimana baiknya dirimu” Ambika menangis.  Malvika berkata untuk tidak menangis.  ‘Aku tidak akan membiarkan kalian melupakanku.  Aku akan terus datang bertemu denganmu.  Dia memeluk Meethi dan kemudian Ambika.

Rani membawa Manav ke kamarnya.  Dia menyibukkan Manav dengan semua mainannya dan duduk untuk makan.  Rani menggigit apel namun menemukan sesuatu yang aneh, namun dia tetap lanjut memakannya.  Darah mulai keluar dari hidungnya dengan cepat.  Dia terkejut, berusaha bangun namun apel itu mulai menununjukkan efeknya.  Dia memanggil Meethi ma, bnamun kemudian jatuh pingsan.

Meethi dan Mukta datang.  Mereka terkejut melihat kondisi Rani.  Mukta menenangkan Manav yang tengah menangis sementara Meethi berusaha membangunkan Rani.  Dia menyadari darah keluar dari hidung Rani.  Dia berusaha membangunkan Rani namun tak berhasil.  dia memanggil Akash namun tidak ada respon.  Dia bahkan mencoba menelepon namun gagal.  Dia kemudian memanggil dokter.
Dokter memeriksa Rani.  “Aku telah memberi suntikan kepada Rani.  Itu akan mengurangi efek dari infeksi.  Apa yang dia makan untuk makan siang?”  Meethi menunjukkan apel yang baru saja dimakan Rani.  Tidak tahu bagaimana darah bisa keluar saat Rani jatuh pingsan.  Maiyya berpikir dalam.  Dokter berpikir mungkin ini terjadi karena tersedak.  Meethi memperhatikan Rani yang baru saja siuman.  “Apa yang sebenarmya terjadi padaku?” Meethi meyakinkannya bahwa dia benar-benar sehat.  Mungkin kau lelah dan pingsan.  Tak ada yang perlu dikhawatirkan”.  Dokter bertanya pada Rani apakah dia makan yang lain selain apel.  Rani menyanggah.  Dokter pergi.  Meethi berkata pada Rani untuk memikirkannya lagi.  “Apakah kau makan yang lain?” Rani menggelengkan kepalanya.  “Jangan khawatir.  Aku akan segera sembuh.  Meethi mengangguk.  Dia mengelus rambut Rani supaya cepat tertidur.  Maiyya dan Meethi berpikir keras.

Pagi berikutnya Maiyya berdoa pada Tuhan untuk tidak menghukum rani atas dosanya.  “Selamatkan dia” Akash disana untuk menenangkannya.  “Tuhan dan aku tahu dengan baik bahwa kau telah berubah.  Mengapa kau berpikir tentang masa lalu? Kau selalu mengatakan padaku untuk memikirkan hari ini dan masa depan.  Sekarang hanya ada kebahagiaan di masa depan.  Rani akan segera tertawa dan bermain sungguhan”> Maiiya mengangguk.  Dia memeluknya untuk menenangkannya.

Nandini tidak bisa tidur karena nyamuk.  Guru Ma memanggilnya.  Nandini kesal dengannnya sama dengan ilmu hitamnya yang tidak berguna.  Guru Ma memintanya untuk berhati-hati.  Namun Nandini memberitahu padanya untuk cepat bicara, dia tidak punya waktu.  Guru Ma bertanya padanya apakah memberikan buah pada Meethi.  Nandini dengan putus asa  mengatakan dia telah membuangnya keluar dari rumah.  Guru Ma mendapat pertanda bahwa Meethi telah memakanbuahnya.  “Pekerjaanmu telah selesai” Nandini terlihat senang.  Sekarang aku dapat tidur dengan tenang.  Guru Ma melihat bunga hitam ditangannya.
Rani terbangun namun mulai merasa sakit lagi.  Dia memanggil Meethi Ma sementara dia berteriak kesakitan dan kemudian jatuh ke lantai.

Precap:
Rani di RS.  Dokter dan Methi-Akash telah putus asa terhadap kondis Rani.  Doter mengatakan pada mereka bahwa 48jam kedepan adalah masa kritis bagi mereka.  Maiyya terlihta beroikir.

SINOPSIS UTTARAN EPISODE 1541 SELANJUTNYA >>

^^ Terima Kasih Telah Berkunjung
Sinopsis Inggris By Pooja
Translate Indonesia by Whatea

Posting Komentar untuk "SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 1540 ( Versi Tayang di India)"