Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SINOPSIS Gangaa SCTV Episode 2 (Lengkap)

Baru Sinopsis .Gangga melihat ayahnya membeli gelang dan berhenti untuk melihatnya. Tiba-tiba orang-orang nampak berlari tunggang langgang.  Gangga menyadarinya dan terkejut ketika orang-orang mulai berjatuhan.  Gangga memanggil ayahnya.  Seorang pria tak dikenal membawa Gangga.  Ayah Gangga tak dapat menemukan Gangga dimanapun termasuk mertuanya.  Banyak orang terluka saat orang-orang berlari menyelamatkan diri atau keluar dari Gerbang.  Gangga terkulai di salah satu anak tangga di gerbang dan dia mengigau memanggil ayahnya.  Polisi berusaha mengendalikan situasi namun mereka mengalami sedikit kesulitan.

 Gangga bangun setelah situasi mulai tenang.  Dia menyadari begitu banyak orang-orang (sebagian besar meninggal) berbaring disekelilingnya.  Keluarga mereka menangis di sampingnya.  Gangga berjalan berkeliling dan akhirnya menemukan ayahnya.  Tangannya penuh luka dan kepalanya juga terluka.  Dia menggoyangkan ayahnya berusaha membangunkannya.  Ayah mertuanya terdengar memanggil.  “Ayahmu tidak akan mengatakan apapun padamu sekarang.  Ditambah suamimu pun meninggal.  Tahun ini sungai gangga mengambil segalanya dariku”.  Dia menangis.  Gangga berusaha membangunkan ayahnya dengan berbagai cara.  Dia menggenggam kepala dan tangan ayahnya membersihkan darah yang menutupi.  Dia melihat tangannya yang terkena noda darah dan histeris.

Dia mengingat kembali Holi terakhir ketika dia meletakkan warna pada ayahnya.  Ayahnya juga mengambil warna namun kemudian berhenti dan memandanginya.  “Kau telah nampak berwarna dari berbagai sisi.  Tak ada bagian yang tertinggal dari wajahmu”.  Gangga menunjukkan pada ayahnya tangannya yang kosong.  “Tak ada warna di sini jadi kau dapat mengoleskannya di sini”.  Ayah Gangga membuat lingkaran mengelilingi pergelangan tangan (gelang dengan berbagai warna berbeda).  Dia juga meminta gelang dengan berbagai warna, seperti yang biasa dikenakan Mayya.  Dia berjanji untuk membawa gelang asli dengan berbagai warna untuknya dihari pernikahannya.  Gangga yang senang pergi memberitahu teman-temannya.

Ayah mertua Gangga menangisi anaknya.  “Apa yang akan kukatakan pada ibumu? Aku pergi untuk menjemput  menantu perempuan kami dan kehilangan anak kami.  Seharusnya aku menggantikannya”.  Gangga meletakkan kepala ayahnya dengan hati-hati dan menghampiri ayah mertuanya.  “Mengapa ayahku tidak bangun?” ayah mertuanya memberitahu bahwa sekarang segalanya telah berakhir.  “Aku sangat bahagia ketika kita datang untuk pernikahan namun kita tidak memiliki apapun selain tubuh yang telah mati untuk dibawa pulang.  Kau kehilangan ayahmu dan menjadi yatim piatu, dan kemudian kau pun kehilangan suaminu yang membuatmu menjadi janda”.
Inspektur polisi datang bersama beberapa petugas dan tandu untuk membawa mayat-mayat yang terbujur.  Mereka mengangkat ayah Gangga.  Gangga berlari ke arah mereka.  “Kemana kau akan membawa ayahku?” Inspektur membalas bahwa dia akan mengembalikan mayat-mayat tersebut ke keluarganya setelah mereka selesai menghitung.  Gangga membantah bahwa mayat tersebut bukan jenazah tapi ayahnya.  Dia menangis saat ayahnya dibawa oleh polisi.  Ayah mertuanya mencoba memberi pengertian.  “Air matamu tak akan membawa ayahmu kembali”.  Ayah mertuanya mengalami kesulitan saat harus menahan Gangga yang berlari mengejar jenazah ayahnya yang dibawa pergi.

 Di tenda kesehatan, pria dan wanita diminta berdiri di posisi berlawanan.  Gangga bergantung pada ayah mertuanya.  Dia menegaskan bahwa Gangga harus bersamanya.  Mereka berdiri di garis untuk mendapat kompensasi dari orang-orang yang tewas.  Mereka menyadari semua wanita nampak shock dan berakting seperti orang gila.  Wanita itu kehilangan keluarganya saat penyerangan.  Ayah Gangga membebaskan diri dari genggaman Gangga dan berjalan keluar garis.  Gangga mengikutinya namun disuruh untuk pergi dan duduk menunggu.  “Aku akan segera kembali”.  Dia kemudian pergi.  Gadis kecil malang itu duduk disamping salah satu keluarga, melihat dengan takut.

Ayah mertua Gangga berjalan bersembunyi di belakang truk dan menangis.  Salah satu pria (dari komite organisasi) menyadari keberadaan Gangga yang sendirian.  Dia bekeliling berteriak jika ada yang mengenal Gangga.  Gangga segera berdiri dan mulai mencari ayah mertuanya di beberapa sudut yang memungkinkan.  Gangga berlari menuju pedesaan di Banaras.

Hari telah larut.  Gangga datang ke alun alun dan menyaksikan ‘aarti’.  Dia menemukan gelang yang patah di tanah dan mengingat kembali insiden tersebut.  Dia melihat keramaian dengan seksama dan menyadari ayahnya berdiri diantara mereka.  Dia kemudian tersenyum.  Ayahnya juga bergerak memanggilnya untuk menghampiri.  Dia berlari menghampiri namun ayahnya taka da.  Dia memanggil ayahnya dan tergelincir saat tengah melihat kesekelilingnya.  Dia nyaris terjatuh ketika seseorang menahan tangannya.

 Dua orang pria (dokter dan pria lainnya-Raghav) datang ke tempat itu dan mereka menyuruh Gangga untuk berhati-hati saat berjalan.  “Kau beruntung Niranjan Babu menahanmu saat kau hampir terpeleset di air”.  Niranjan memberi kode pada mereka untuk berhenti.  Kemudian dia bertanya pada Gangga apakah dia mencari seseorang.  “Apakah kau kehilangan seseorang?” Gangga mengangguk, “Ayahku”.  Pria itu mengatakan kemungkinan ayahnya ada di beberapa tenda.  “Kami akan pergi dan mencarinya saat ini juga.” Namun kata-kata Gangga mengejutkan mereka.  “Ayahku meninggal”.  Pria itu bertanya jika ada orang lain yang bersamanya.  Dia bercerita tentang ayah mertuanya.  Pria itu berpikir bahwa usia suaminya akan sesuai dengan usia gadis itu.  Gangga kembali mengagetkan pria itu saat mengatakan bahwa suaminya juga meninggal.  Niranjan menyuruh Raghav untuk membawa gadis itu ke kantor registrasi dengan asumsi kemungkinan ayah mertuanya akan datang mencarinya.  Raghav menyarankan untuk tidak terlibat dengan masalah tersebut.  Namun Niranjan bersikeras.  “Aku hanya akan kembali setelah membuat gadis ini bertemu kembali dengan ayah mertuanya”.  Raghav mengangguk patuh.  Niranjan meyakinkan Gangga bahwa dia akan bertemu dengan mertuanya.  Gangga pergi dengan Raghav.

 Raghav membawa Gangga ke tenda kesehatan.  Dia menjelaskan kepada pria yang bertugas tentang keadaan Gangga.  Dia menanyakan keluarga Gangga.  Mereka mengecek registrasi.  Gangga mendengar suara ayah mertuanya.  Dia berada di meja yang lain.  Ayah mertuanya memberitahu petugas tentang ayah Gangga (nama dan detailnya) dan kematian anaknya juga.  Dia berbohong, mengatakan bahwa menantunya ikut tewas. Gangga yang berjalan ke arahnya berhenti terkejut.  Ayah mertua meminta jenazah anaknya.  Raghav menyadari Gangga berdiri mematung.  Dia bertanya apakah ada seseorang yang dia kenal berdiri di meja lain.  Ayah mertua Gangga terpaku melihatnya.  Gangga menggelengkan kepalanya.  Ayah mertuanya meninggalkan tempat itu segera.

Dokter berterima kasih pada Niranjan karena berkat Niranjan mereka dapat mengendalikan situasi.  Raghav kembali bersama Gangga.  Gangga terlihat aneh.  Dia pergi ke sana dan mengatakan bahwa ayah mertuanya juga meninggal.  Niranjan terkejut.  Gangga terlihat ketakutan.  Dia kehilangan semua orang.  Tidak baik meninggalkan Gangga sendirian disana. Niranjan tidak bisa membiarkan Gangga sendiri.  Raghav dan dokter menyarankan Niranjan untuk tidak terlibat dan menyerahkan Gangga ke panti asuhan.  Rahav memanggil Gangga dengan sebutan ‘anak perempuan’.  “Mengapa kau memanggil seperti itu? Namaku adalah Gangga.  Ucapkan dengan baik kemudian aku akan pergi denganmu”.  Niranjan tersenyum dan menyemangatinya.  “Akan lebih baik jika kau mengucapkan kata-kata manis “.  Dia menyuruh Gangga untuk pergi. “Orang-orang di panti asuhan akan menjagamu dengan baik dan kau akan aman di sana”.  Ragnav akhirnya mengatakan sesuatu yang baik pada Gangga.  Gangga pergi setelah Niranjan  mengangguk meyakinkan.

^^ Terima Kasih Telah Berkunjung
Sinopsis Inggris By Pooja
Translate Indonesia by Whatea

Posting Komentar untuk "SINOPSIS Gangaa SCTV Episode 2 (Lengkap)"